Pages

Rabu, 18 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
PIPA ORGANA TERBUKA DAN TERTUTUP SEDERHANA
I.   TUJUAN
1.  Memahami konsep tentang pipa organa terbuka dan tertutup
2.  Mengetahui frekuensi dan lamda dengan diketahui tinggi air
3.  Mengetahui hubungan antara panjang botol dan frekuensi

II.   LANDASAN TEORI
Pipa organa adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi.
Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua ujung penampangnya terbuka. Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut gelombang karena bebas bergerak dan ditengahya ada simpul. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan Organa,  baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka. 

Jika Udara dihembuskan kuat-kuat melalui lobang A dan diarahkan ke celah C, sehingga menyebabkan bibir B bergetar, maka udara pun bergetar. Gelombang getaran udara merambat ke atas dan oleh lubang sebelah atas gelombang bunyi dipantulkan ke bawah dan bertemu dengan gelombang bunyi yang datang dari bawah berikutnya, sehingga terjadilah interferensi. Maka dalam kolom udara dalam pipa organa timbul pola gelombang longitudinal stasioner. Karena bagian atas pipa terbuka, demikian pula celah C, maka tekanan udara di empat tersebut tentulah sama dan sama dengan tekanan udara luar, jadi tekanan di tempat tersebut timbulah perut.
Panjang kolom udara (pipa) sama dengan ½ (jarak antara perut berdekatan).

Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang salah satu ujung penampangnya tertutup ( menjadi simpul karena tidak bebas bergerak ) dan ujung lainnya terbuka ( menjadi perut ). sehingga gelombang longitudinal stasioner yang terjadi pada bagian ujung tertutup merupakan simpul dan pada bagian ujung terbuka terjadi perut.

Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi getaran yang teratur. Ada tujuh nada dalam satu tangga nada dan masing-masing nada memiliki frekuensinya sendiri-sendiri. Nada Do memiliki frekuensi sekitar 264 Hz, nada Re memiliki frekuensi sekitar 297 Hz, nada Mi memilik frekuensi sekitar 330 Hz, Nada Fa memiliki frekuensi sekitar 352 Hz, nada Sol memiliki frekuensi sekitar 396 Hz, nada La memiliki frekuensi sekitar 440 Hz, dan nada Si memiliki frekuensi sekitar 495 Hz, sementara nada Do tinggi memiliki frekuensi sekitar 528 Hz. Dengan demikian, tinggi atau rendahnya nada bergantung pada besar kecilnya frekuensi yang dihasilkan. Semakin besar frekuensinya, semakin tinggi nadanya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil frekuensinya semkain rendah nadanya.

III.   ALAT DAN BAHAN
1.  Botol (ukuran sama)
2.  Air
3.  Penggaris
4.  Sendok
5.  Plastik

IV.   CARA KERJA
1.  Mengisi air ke dalam 4 botol yang sama ukurannya dengan tinggi yang berbeda, sehingga botol memiliki tangga nada.
2.  Mengecek suara yang terdengar
3.  Menutup bagian atas dengan plastik
4.  Mengecek kembali suara yang terdengar
5.  Mengganti ukuran botol , kemudian melakukan cara kerja 1-4

V.   HASIL PENGAMATAN
Ø Botol Sosro (h=22 cm)
Botol
Tinggi Air (cm)
Nada
A
17,7
Do
B
16,1
Re
C
15
Mi
D
10,5
Fa

Ø Botol Marjan (h=29 cm)
Botol
Tinggi Air (cm)
Nada
A
10,2
Do
B
7,5
Re
C
3,5
Mi
D
2,6
Fa

VI.   PEMBAHASAN
ü Bagaimana hubungan tinggi rendahnya nada dengan ukuran botol dan air
Semakin besar panjang ruang pada gelas atau semakin kecil volume air didalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang dihasilkan atau semakin tinggi nada yang dihasilkan. Begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada gelas atau semakin besarnya volume air didalam gelas maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil atau semakin rendah nada yang dihasilkan. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuensi bunyi yang dihasilkannya
ü Faktor apa saja yang mempengaruhi frekuensi tersebut
ü  Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
ü  Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
ü  Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
ü  Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.

VII.   KESIMPULAN
§  Semakin besar volume air yang diisi ke dalam botol maka suara yang dihasilkan akan semakin rendah dan frekuensinya pun rendah. Begitupun sebaliknya.
§  Frekuensi berbanding lurus dengan nada.
§  Tinggi rendahnya nada diketahui berdasarkan frekuensin ya.
§  Sumber bunyi akan berbeda oleh perbedaan bentuk dan ukurannya.
§  berbanding lurus dengan lamda.

VIII.   DAFTAR PUSTAKA

1 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.