LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
PIPA ORGANA TERBUKA DAN TERTUTUP SEDERHANA
I.
TUJUAN
1. Memahami
konsep tentang pipa organa terbuka dan tertutup
2. Mengetahui
frekuensi dan lamda dengan diketahui tinggi air
3. Mengetahui
hubungan antara panjang botol dan frekuensi
II.
LANDASAN TEORI
Pipa
organa adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi.
Pipa
organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua ujung
penampangnya terbuka. Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut gelombang karena
bebas bergerak dan ditengahya ada simpul. Kolom udara dapat beresonansi,
artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan
Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka.
Jika
Udara dihembuskan kuat-kuat melalui lobang A dan diarahkan ke celah C, sehingga
menyebabkan bibir B bergetar, maka udara pun bergetar. Gelombang getaran udara
merambat ke atas dan oleh lubang sebelah atas gelombang bunyi dipantulkan ke
bawah dan bertemu dengan gelombang bunyi yang datang dari bawah berikutnya,
sehingga terjadilah interferensi. Maka dalam kolom udara dalam pipa organa
timbul pola gelombang longitudinal stasioner. Karena bagian atas pipa terbuka,
demikian pula celah C, maka tekanan udara di empat tersebut tentulah sama dan
sama dengan tekanan udara luar, jadi tekanan di tempat tersebut timbulah perut.
Panjang
kolom udara (pipa) sama dengan ½ (jarak antara perut berdekatan).
Pipa
organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang salah satu ujung
penampangnya tertutup ( menjadi simpul karena tidak bebas bergerak ) dan ujung
lainnya terbuka ( menjadi perut ). sehingga gelombang longitudinal stasioner
yang terjadi pada bagian ujung tertutup merupakan simpul dan pada bagian ujung
terbuka terjadi perut.
Nada
adalah bunyi yang memiliki frekuensi getaran yang teratur. Ada tujuh nada dalam
satu tangga nada dan masing-masing nada memiliki frekuensinya sendiri-sendiri.
Nada Do memiliki frekuensi sekitar 264 Hz, nada Re memiliki frekuensi sekitar 297
Hz, nada Mi memilik frekuensi sekitar 330 Hz, Nada Fa memiliki frekuensi
sekitar 352 Hz, nada Sol memiliki frekuensi sekitar 396 Hz, nada La memiliki
frekuensi sekitar 440 Hz, dan nada Si memiliki frekuensi sekitar 495 Hz,
sementara nada Do tinggi memiliki frekuensi sekitar 528 Hz. Dengan demikian,
tinggi atau rendahnya nada bergantung pada besar kecilnya frekuensi yang
dihasilkan. Semakin besar frekuensinya, semakin tinggi nadanya. Begitu juga
sebaliknya, semakin kecil frekuensinya semkain rendah nadanya.
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Botol
(ukuran sama)
2. Air
3. Penggaris
4. Sendok
5. Plastik
IV.
CARA KERJA
1. Mengisi
air ke dalam 4 botol yang sama ukurannya dengan tinggi yang berbeda, sehingga
botol memiliki tangga nada.
2. Mengecek
suara yang terdengar
3. Menutup
bagian atas dengan plastik
4. Mengecek
kembali suara yang terdengar
5. Mengganti
ukuran botol , kemudian melakukan cara kerja 1-4
V.
HASIL PENGAMATAN
Ø Botol
Sosro (h=22 cm)
Botol
|
Tinggi Air
(cm)
|
Nada
|
A
|
17,7
|
Do
|
B
|
16,1
|
Re
|
C
|
15
|
Mi
|
D
|
10,5
|
Fa
|
Ø Botol
Marjan (h=29 cm)
Botol
|
Tinggi Air
(cm)
|
Nada
|
A
|
10,2
|
Do
|
B
|
7,5
|
Re
|
C
|
3,5
|
Mi
|
D
|
2,6
|
Fa
|
VI.
PEMBAHASAN
ü Bagaimana
hubungan tinggi rendahnya nada dengan ukuran botol dan air
Semakin
besar panjang ruang pada gelas atau semakin kecil volume air didalamnya, maka
akan semakin besar frekuensi bunyi yang dihasilkan atau semakin tinggi nada
yang dihasilkan. Begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada gelas atau
semakin besarnya volume air didalam gelas maka frekuensi yang dihasilkan akan
semakin kecil atau semakin rendah nada yang dihasilkan. Sehingga, volume air
berbanding lurus dengan frekuensi bunyi yang dihasilkannya
ü Faktor
apa saja yang mempengaruhi frekuensi tersebut
ü Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan.
ü Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah
frekuensi yang dihasilkan.
ü Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin tinggi frekuensi yang
dihasilkan.
ü Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi frekuensi
yang dihasilkan.
VII.
KESIMPULAN
§ Semakin
besar volume air yang diisi ke dalam botol maka suara yang dihasilkan akan
semakin rendah dan frekuensinya pun rendah. Begitupun sebaliknya.
§ Frekuensi
berbanding lurus dengan nada.
§ Tinggi
rendahnya nada diketahui berdasarkan frekuensin ya.
§ Sumber
bunyi akan berbeda oleh perbedaan bentuk dan ukurannya.
§ ℓ
berbanding lurus dengan lamda.
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
1 komentar:
Posting Komentar