Pages

Rabu, 18 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KISI DAN DIFRAKSI

I.       Tujuan
1.   Menjelaskan pengertian difraksi, interferensi dan kisi.
2.  Menggambarkan pola difraksi, interferensi dan kisi.
3.  Menjelaskan besaran-besaran yang ada pada difraksi, interferensi dan kisi.
II.       Landasan Teori
Definisi difraksi cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya disekitar rintangan.Dengan demikian, difraksi adalah merupakan efek pembelokan cahaya oleh  bagian tepi/pinggir benda yang menghalanginya. Adanya difraksi ini menyebabkan bayang-bayang  benda tidak tajam (kabur) karena adanya bayangan semu dibagian pinggirnya. Pola interferensi pada difraksi celah tunggal ini terlihat adanya garis-garis gelap. Sedangkan pola terangnya lebar. Terang pusat akan melebar setengah bagian lebih lebar pada kedua sisi.
Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama disebut kisi difraksi. Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis paralel yang sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak yanag tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah.Kisi difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi (Giancoli, 2001 : 302-303).
Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan (d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (cm) dinyatakan dengan N, maka :
d = 1/N
Interferensi cahaya terjadi jika dua (atau lebih) berkas cahaya kohern dipadukan. Di bagian ini kita akan mempelajari interferensi antar dua gelombang cahaya kohern.
Dua berkas cahaya disebut kohern jika kedua cahaya itu memeiliki beda fase tetap. Interferensi destruktif (saling melemahkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya berbeda fase 180o. Sedangkan interferensi konstruktif(saling menguatkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya sefase atau beda fasenya nol. Interferensi destruktif maupun interferensi konstruktif dapat diamati pada pola interferensi yang terjadi.
Cahaya monokromatis adalah cahaya yang memiliki panjang gelombang yang sama di semua sisi cahaya yang ditimbulkan, jadi monokromatis artinya adalah hanya ada satu panjang gelombang yang dihasilkan.

III.       Alat dan Bahan
1.     Senter
2.    Karton warna hitam
3.    Cutter/gunting
4.    Penggaris

IV.       Cara Kerja
1           1. Menggunting karton berbentuk persegi dengan ukuran 20 cm x 20 cm.
2          2. Membuat lubang pada karton dengan menggunakan mata pen di bagian tengah                  karton (lubang A)
       3.  Mengarahkan sumber cahaya (senter) pada lubang karton.
       4. Mengamati bayangan yang terbentuk hingga mendapat bayangan yang fokus.
       5. Mengukur jarak antara sumber cahaya dan bayangan pada layar.
       6. Mengukur diameter bayangan.
       7. Membuat lubang yang lebih besar dari ukuran pertama (lubang B)
       8. Mengulangi langkah kerja 3-6.
       9. Membuat lubang dengan ukuran yang sama sejajar dengan lubang B.
      10. Mengulangi langkah kerja 3-6
       11. Membuat garis pada karton yang baru dengan ukuran karton 20 cm x 20 cm.
      12. Mengulangi langkah 3-5 
      13. Mengukur panjang dan lebar bayangan.
      14. Membuat garis dengan ukuran yang sama sejajar dengan garis sebelumnya.
      15. Mengulangi langkah 3-5
      16. Mengukur panjang dan lebar bayangan untuk mengisi data.
      17. Mencatat data dan menggambar bayangan yang dibentuk.

V.       Hasil Pengamatan
No
Bentuk Lubang
Jarak (cm)
Ukuran Bayangan (cm)
Gambar bayangan
1
Lubang A
16
d = 1,5

2
Lubang B
30
d = 6,5

3
2 Lubang B
30
d = 6,5

4
Garis
22
p = 2     l =15

5
2 Garis
22
p = 2     l = 15


VI.       Pembahasan
Dalam percobaan kami, tidak ada bayangan cahaya yang mengalami interferensi. Ini mungkin disebabkan jarak antar lubang terlalu jauh. Sehingga, bayangan yang terbentuk tidak koheren atau tidak menyatu.

VII.       Kesimpulan
1.    Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada kisi, cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi yang menghasilkan bagian gelap dan terang.
2.  Semakin dekat jarak antara sumber dan bayangan maka, bayangan yang terbentuk semakin kecil dan jelas. Sebaliknya, semakin jauh jarak antara sumber dan bayangan maka, bayangan terbentuk semakin besar dan pudar.

VIII.       Daftar Pustaka

0 komentar: